Manchester United Libas Athletic Bilbao 4-1: Tiket Final

Manchester United

Manchester United Libas Athletic Bilbao 4-1: Tiket Final Liga Europa di Genggaman

Old Trafford, 8 Mei 2025Manchester United kembali menunjukkan taringnya di pentas Eropa setelah meraih kemenangan telak 4-1 atas Athletic Bilbao dalam laga leg kedua semifinal Liga Europa. Hasil ini mengantarkan Setan Merah ke partai final dengan agregat meyakinkan 7-1 dan membuktikan bahwa mereka kembali menjadi kekuatan besar di benua biru.

Performa Dominan dari Awal Hingga Akhir

Sejak menit pertama, Manchester United tampil percaya diri di hadapan ribuan pendukung setia yang memadati Old Trafford. Sang manajer, Rúben Amorim, menurunkan skuad terbaiknya dengan formasi agresif. Casemiro membuka keunggulan bagi tuan rumah melalui sundulan tajam menyambut sepak pojok pada menit ke-18. Gol tersebut langsung membakar semangat tim dan menciptakan atmosfer luar biasa di stadion.

Tak butuh waktu lama, Rasmus Højlund menggandakan keunggulan pada menit ke-35 setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Bruno Fernandes. Striker muda asal Denmark itu terus menunjukkan perkembangan signifikan dan menjadi ujung tombak yang makin tajam musim ini.

Mason Mount: Super Sub Penentu Laga

Pemain yang paling mencuri perhatian malam itu adalah Mason Mount. Masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, Mount menunjukkan kualitas dan determinasi luar biasa. Ia mencetak dua gol indah dalam waktu kurang dari 20 menit.

Gol pertamanya lahir dari tendangan jarak jauh yang menghujam pojok gawang dan membuat kiper Bilbao tak berkutik. Sedangkan gol keduanya memanfaatkan blunder lini belakang lawan, yang diselesaikan dengan ketenangan luar biasa.

Dengan dua gol ini, Mount membuktikan bahwa dirinya pantas mendapat kepercayaan lebih besar dari sang pelatih. Rúben Amorim bahkan menyebut penampilan Mount sebagai “sempurna” dan “cerminan kerja keras yang tak kenal lelah”.

Statistik yang Menegaskan Dominasi

Manchester United benar-benar tampil dominan di semua aspek permainan. Berikut beberapa data statistik yang menunjukkan keunggulan mereka:

  • Penguasaan bola: 62% vs 38%

  • Jumlah tembakan: 17 (11 on target) vs 8 (3 on target)

  • Corner kick: 9 vs 2

  • Passing accuracy: 89% vs 81%

  • Pelanggaran: 10 vs 14

Dengan penguasaan bola yang solid dan efektivitas tinggi dalam menyerang, Manchester United membuat Bilbao tidak berkutik. Bahkan, satu-satunya gol hiburan dari tim tamu tercipta di menit akhir lewat serangan balik cepat.

Tiket ke Final: United vs Tottenham Hotspur

Kemenangan ini memastikan langkah Manchester United ke final Liga Europa yang akan digelar di Stadion San Mamés, Bilbao, pada 21 Mei 2025. Mereka akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur, yang sebelumnya juga menang di semifinal atas AS Roma.

Laga final ini menjadi pertemuan dua tim Premier League, mempertegas dominasi klub Inggris di kompetisi Eropa musim ini. Pertandingan juga diprediksi akan berlangsung sengit, mengingat sejarah rivalitas yang cukup panjang antara kedua klub.

Rúben Amorim dan Transformasi United

Kedatangan Rúben Amorim sebagai pelatih Manchester United awal musim ini sempat diragukan banyak pihak. Namun, pria asal Portugal itu berhasil membungkam kritik dengan membawa stabilitas dan identitas bermain yang jelas ke dalam skuad.

Dengan mengandalkan permainan berbasis penguasaan bola cepat dan pressing tinggi, Amorim mampu menghidupkan kembali semangat para pemain. Performa apik pemain-pemain seperti Mount, Højlund, Garnacho, dan Mainoo menunjukkan bagaimana proyek jangka panjang Amorim mulai berbuah.

Di bawah asuhannya, United tak hanya menang, tapi juga bermain dengan cara yang memikat dan efisien.

Peluang Juara dan Masa Depan Klub

Manchester United kini tinggal selangkah lagi untuk mengangkat trofi Eropa pertama mereka sejak 2017. Gelar Liga Europa bukan hanya menjadi trofi prestisius, tapi juga menjadi validasi atas kerja keras dan konsistensi sepanjang musim.

Jika berhasil mengalahkan Tottenham di final, ini bisa menjadi awal era baru kejayaan United. Banyak pengamat menilai bahwa tim ini sudah layak bersaing di Liga Champions musim depan dan bahkan bisa menjadi kandidat juara, tergantung pada rekrutan musim panas yang akan datang.

Reaksi Penggemar dan Media

Kemenangan besar ini langsung mendapat sambutan luar biasa dari fans di seluruh dunia. Di media sosial, tagar #GloryGloryManUnited dan #MountMasterclass menjadi trending global hanya beberapa menit setelah pertandingan berakhir.

Media Inggris dan Eropa pun tak ragu memberikan pujian setinggi langit. The Guardian menyebut performa United sebagai “pernyataan keras dari tim yang siap kembali ke puncak Eropa”, sementara Sky Sports memuji kedalaman skuad dan keberanian taktikal dari Amorim.

Apa Selanjutnya?

Manchester United akan memiliki waktu sekitar dua minggu untuk mempersiapkan diri menghadapi laga puncak melawan Tottenham. Rúben Amorim kemungkinan akan melakukan rotasi pada laga-laga sisa di Premier League untuk menjaga kebugaran para pemain inti.

Sementara itu, pihak klub juga mulai bersiap dengan rencana transfer musim panas. Target utama diyakini adalah menambah satu gelandang kreatif dan bek tengah berpengalaman guna memperkuat skuad yang sudah solid.

Kesimpulan

Kemenangan 4-1 atas Athletic Bilbao tak hanya mengantar Manchester United ke final Liga Europa, tapi juga memperlihatkan perkembangan luar biasa dari tim asuhan Rúben Amorim. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pelatih visioner, United tampaknya siap kembali menjadi kekuatan besar di Eropa.

Final melawan Tottenham akan menjadi penentuan nasib dan juga pembuktian sejauh mana proyek Amorim bisa membawa Manchester United ke level tertinggi. Satu hal yang pasti, semangat dan harapan para penggemar kini kembali menyala terang.

Girona vs Real Betis: Kekalahan Menyakitkan 1-3 di Montilivi

Real Betis

Girona vs Real Betis: Kekalahan Menyakitkan 1-3 di Montilivi

Girona harus kembali menelan kekalahan setelah takluk 1-3 dari Real Betis dalam laga La Liga yang berlangsung pada 21 April 2025 di Stadion Montilivi.

Hasil ini memperpanjang rekor tanpa kemenangan Girona menjadi sembilan pertandingan berturut-turut, membuat posisi mereka di klasemen semakin rawan.

Babak Pertama: Dominasi Penuh dari Real Betis

Sejak awal pertandingan, Real Betis langsung menunjukkan dominasinya. Tidak butuh waktu lama bagi tim tamu untuk membuka keunggulan.

Pada menit ke-12, Cardoso mencetak gol pertama setelah memanfaatkan umpan silang Juan Miranda dari sisi kiri. Tendangan kerasnya tak mampu dihalau kiper Girona, Paulo Gazzaniga.

Belum sempat Girona mengembangkan permainan, Betis kembali menghukum mereka. Pada menit ke-25, Antony menggandakan keunggulan Betis.

Pemain asal Brasil itu memanfaatkan kelengahan lini belakang Girona dan dengan dingin menaklukkan kiper lawan lewat tendangan mendatar.

Penderitaan Girona belum berakhir. Sebelum babak pertama berakhir, Isco menambah keunggulan Betis menjadi 3-0 melalui tendangan bebas spektakuler yang meluncur mulus ke pojok gawang.

Betis menutup babak pertama dengan keunggulan telak dan kepercayaan diri tinggi.

Babak Kedua: Girona Berusaha Bangkit Tapi Terlambat

Memasuki babak kedua, Girona berusaha memperbaiki permainan. Pelatih Míchel memasukkan beberapa pemain segar untuk meningkatkan daya serang.

Upaya Girona akhirnya membuahkan hasil di menit ke-68, ketika Cristhian Stuani mencetak gol hiburan melalui sundulan akurat setelah menerima umpan silang Viktor Tsyhankov.

Namun, meski tampil lebih agresif, Girona gagal menambah gol. Solidnya pertahanan Betis yang dikomandoi oleh Germán Pezzella membuat semua peluang Girona mentah sebelum mencapai gawang.

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 3-1 untuk kemenangan Betis tetap bertahan.

Statistik Pertandingan Girona vs Real Betis

  • Penguasaan bola: Girona 58% – Real Betis 42%
  • Tembakan tepat sasaran: Girona 5 – Real Betis 7
  • Pelanggaran: Girona 14 – Real Betis 12
  • Tendangan sudut: Girona 6 – Real Betis 4

Walaupun Girona unggul dalam penguasaan bola, Betis lebih klinis dalam penyelesaian akhir, yang menjadi faktor kunci kemenangan mereka.

Dampak Hasil bagi Klasemen

Kemenangan ini membawa Real Betis naik ke posisi kelima klasemen sementara, memperkuat peluang mereka untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

Sementara itu, Girona kini terperosok lebih dekat ke zona degradasi, dengan hanya beberapa poin tersisa yang memisahkan mereka dari bahaya.

Misi bertahan di La Liga menjadi semakin berat bagi Girona, yang harus segera mencari solusi atas performa buruk mereka sebelum terlambat.

Komentar Pelatih Setelah Pertandingan

Manuel Pellegrini, pelatih Real Betis, memuji performa luar biasa timnya, terutama di babak pertama. “Kami bermain sangat efektif dan memanfaatkan semua peluang yang kami dapat.

Ini adalah salah satu babak pertama terbaik kami musim ini,” ujar Pellegrini.

Sebaliknya, Míchel, pelatih Girona, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami terlambat panas. Setelah babak pertama yang buruk, kami mencoba mengejar tetapi sudah terlalu jauh tertinggal.

Kami harus segera bangkit dan memperbaiki mentalitas kami,” katanya dengan nada penuh keprihatinan.

Analisis Taktik: Efektivitas Betis vs Keroposnya Girona

Dari sudut pandang taktik, Real Betis tampil sangat efisien. Mereka menerapkan tekanan tinggi saat Girona membangun serangan dari belakang, memaksa Girona melakukan kesalahan di area berbahaya.

Betis juga sangat efektif dalam serangan balik. Setiap kali Girona kehilangan bola, Betis dengan cepat melancarkan serangan yang mengancam, memanfaatkan kecepatan Antony dan ketenangan Isco di lini tengah.

Girona, di sisi lain, tampak rapuh dalam bertahan. Koordinasi antarlini yang buruk membuat mereka rentan terhadap serangan cepat. Lini tengah mereka juga sering kehilangan bola dalam situasi krusial, memperburuk situasi.

Pemain Terbaik: Isco dan Antony

Isco tampil luar biasa di laga ini. Selain mencetak gol lewat tendangan bebas, ia juga menjadi pusat kreativitas Betis di lini tengah. Setiap serangan berbahaya Betis hampir selalu dimulai dari kakinya.

Antony juga layak mendapatkan pujian. Dengan satu gol dan kontribusi besar dalam pergerakan serangan, ia menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Girona sepanjang pertandingan.

Apa yang Harus Diperbaiki Girona?

Girona harus segera menemukan kembali kepercayaan diri mereka. Fokus utama mereka seharusnya adalah memperbaiki lini belakang yang rentan dan meningkatkan efektivitas serangan.

Mereka juga perlu bermain lebih pragmatis, mengurangi risiko kehilangan bola di area sendiri.

Tanpa perubahan signifikan, Girona berisiko besar turun kasta ke Segunda Division, sesuatu yang tentunya ingin mereka hindari.

Apa Selanjutnya untuk Real Betis dan Girona?

Real Betis akan menghadapi laga sulit melawan Real Sociedad di pertandingan berikutnya. Dengan momentum positif ini, mereka berpeluang besar memperkuat posisi di zona Eropa.

Sementara Girona, akan menghadapi laga hidup-mati melawan Almería, sesama tim papan bawah. Kemenangan dalam laga itu bisa menjadi penyelamat musim mereka.

Kesimpulan

Kemenangan 3-1 atas Girona menunjukkan kualitas dan efisiensi Real Betis sebagai tim yang siap bersaing di papan atas.

Mereka bermain dengan strategi matang, mengeksekusi peluang dengan baik, dan mempertahankan keunggulan dengan disiplin.

Sebaliknya, Girona harus segera berbenah. Kekalahan di kandang sendiri menjadi sinyal bahaya besar bahwa tanpa perbaikan cepat, mereka akan semakin terpuruk.

Akankah Girona mampu bangkit dari keterpurukan? Ataukah musim ini akan berakhir dengan kepahitan bagi tim yang pernah mengejutkan banyak pihak di awal musim? Kita tunggu kelanjutan drama La Liga 2024/2025 ini.

Mason Mount, Salah Satu Rekrutan Terburuk dalam Sejarah MU

Mason Mount, Salah Satu Rekrutan Terburuk dalam Sejarah MU - websoikeo.com

Websoikeo.com – Mason Mount, Salah Satu Rekrutan Terburuk dalam Sejarah MU. Paul Parker, mantan pemain Manchester United, melontarkan kritik tajam terhadap Mason Mount, menyebutnya sebagai salah satu rekrutan terburuk dalam sejarah tim. Ini adalah pernyataan yang mengejutkan mengingat harga transfernya yang tinggi dan harapan awalnya yang tinggi.

Mount direkrut dari Chelsea pada tahun 2023 dengan biaya transfer 60 juta pound sterling. Namun, dia gagal memenuhi harapan, sering mengalami cedera, dan tidak bermain untuk Manchester United.

Pernyataan Parker yang kontroversial ini muncul di tengah performa Mount yang buruk. Pemain asal Inggris tersebut kini menghadapi banyak masalah karena cedera hamstring yang dialaminya saat ini. Mount hanya bermain sebagai starter empat kali musim ini di Premier League.

Musim lalu juga tidak begitu baik; dia harus absen selama hampir lima bulan karena cedera pada betis dan hamstring. Dia hanya tampil lima kali sebagai starter di liga.

Kritik Pedas untuk Mason Mount

Parker memiliki alasan untuk kritik Mount; ia menganggapnya sebagai pemain yang tidak jelas posisi dan kemampuan, dan bahkan mempertanyakan apakah Mount tahu posisi terbaiknya sendiri.

Parker dengan tegas menyatakan bahwa Mason Mount adalah salah satu rekrutan terburuk yang pernah ada.

Dalam sejarah sepak bola, Ini sangat mengerikan. Dia sangat buruk, dan itu juga berlaku untuk Chelsea, jadi saya tidak bisa memahami alasan United memilih untuk mengambilnya.

Bencana di Old Trafford?

Parker dengan berani menggambarkan kedatangan Mount sebagai bencana. Ia juga menekankan bahwa klub sebelumnya, Chelsea, tampaknya sangat senang mendapatkan jumlah uang sebesar itu untuk pemain yang kontraknya tinggal satu tahun lagi.

Parker mengatakan, “Chelsea sangat gembira karena berhasil menyingkirkannya. Mereka membantunya secara finansial, tetapi lebih dari itu, mereka mendapatkan begitu banyak pemain yang tidak hanya satu level, tetapi jauh di atasnya.”

Parker juga mempertanyakan kondisi cedera Mount yang berulang. Meskipun ia mengakui bahwa Mount mungkin seorang individu yang menarik, Parker tetap menegaskan bahwa Mount tidak memiliki kualitas yang diperlukan untuk bermain di tingkat Manchester United.

Saya yakin dia orang yang baik sepenuh hati, tetapi dia tidak memiliki level untuk bermain untuk United, dan dia bukan satu-satunya, saya sangat menyadari itu. Dia bahkan mungkin bukan masalah terbesar, tetapi dia tidak membantu tim, dan itu terlepas dari apakah dia bermain atau tidak.

Saya berharap klub dan dia dapat mencapai kesepakatan yang sesuai dengan kepentingan semua orang. Parker membuat kesimpulan yang jelas: Mount belum membantu Manchester United dan kinerjanya buruk.

Cedera yang Berulang

Penampilan Mount yang mengecewakan disebabkan oleh cedera yang sering dia alami.

Ia mengalami cedera hamstring lagi musim ini, dan diperkirakan baru akan kembali bermain pada akhir bulan depan. Mount New telah bermain untuk Manchester United sebanyak 33 kali di semua pertandingan.

Dia juga telah absen cukup lama karena cedera hamstring dan betis musim lalu.

Tidak diragukan lagi, hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerjanya dan kontribusinya di lapangan. Kondisi fisik yang buruk membuat Mount kesulitan menunjukkan kemampuan terbaiknya dan bersaing dengan pemain bintang Manchester United lainnya.

5 Masalah yang Harus Dibereskan AC Milan, Termasuk Joao Felix

5 Masalah yang Harus Dibereskan AC Milan, Termasuk Joao Felix - websoikeo.com

Websoikeo.com – 5 Masalah yang Harus Dibereskan AC Milan, Termasuk Joao Felix. AC Milan menantang Sergio Conceicao. Selama dua bulan kepemimpinannya, dia menyadari bahwa masalah klub lebih dari sekadar kesalahan manajerial.

Meskipun berhasil memenangkan Supercoppa Italiana, Milan masih kesulitan bermain dengan konsistensi. Masalah lama terus muncul dan mengganggu kemampuan tim.

Selain itu, harga transfer musim dingin yang tinggi menambah tekanan karena beberapa pemain baru belum tampil sebagaimana diharapkan.

Milan kini berada di peringkat kedelapan di Serie A setelah kekalahan 1-2 dari Bologna. Mereka tertinggal delapan poin dari zona Liga Champions.

La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Conceicao harus menyelesaikan lima masalah penting. Jika dia tidak melakukannya, Milan bisa kehilangan kesempatan untuk bermain di Liga Champions musim depan.

1. Konsentrasi yang Buruk

Di tengah pertandingan, Milan sering kehilangan fokus. Meskipun mereka tampaknya mengendalikan permainan, kesalahan individu sering menyebabkan gol lawan, dan ini menjadi masalah yang berulang dan mengganggu konsistensi tim.

Bahkan saat menghadapi tim dengan kualitas lebih rendah, Milan sulit menang karena tidak fokus. Conceicao harus menemukan cara untuk membuat para pemain tetap fokus selama pertandingan.

2. Performa Buruk Joao Felix

Tidak diragukan lagi, Joao Felix adalah salah satu pemain yang paling dicari Milan di bursa transfer musim dingin, tetapi pemain pinjaman dari Chelsea itu belum menunjukkan kinerja yang diharapkan. Ia malah menurun setelah mencetak gol pertamanya di Coppa Italia melawan Roma.

Felix hanya melepaskan delapan umpan dalam kekalahan dari Bologna dan tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran. Ketidakefektifannya mencerminkan masalah serangan Milan secara keseluruhan.

3. Lini Belakang yang Rapuh

Di jantung pertahanan, Sergio Conceicao lebih sering menurunkan Strahinja Pavlovic dan Malick Thiaw. Namun demikian, hasilnya kurang memuaskan. Lini belakang Milan sering terlihat tidak stabil, dengan para bek tidak dapat berbicara satu sama lain.

Dengan demikian, pertanyaan tentang mengapa Matteo Gabbia tidak mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak muncul. Padahal, dia telah menunjukkan kinerja yang baik di bawah pengawasan Paulo Fonseca.

4. Ketergantungan pada Momen Individu

Meskipun Milan memiliki banyak pemain hebat, mereka terlalu bergantung pada peluang individu untuk mencetak gol, dan pola serangan mereka yang tidak terorganisir membuat mereka sulit menembus pertahanan lawan yang disiplin.

Conceicao harus mencari cara agar Milan dapat membangun serangan dengan lebih kreatif. Jika mereka tidak melakukannya, mereka akan terus kesulitan mencetak gol dalam pertandingan yang sulit.

5. Kekacauan di Internal Klub

Stabilitas tim juga dipengaruhi oleh keadaan klub. Meskipun hanya berstatus sebagai penasihat, Zlatan Ibrahimovic menjadi figur yang paling terkenal. Sementara itu, pengambilan keputusan terganggu karena CEO Giorgio Furlani dan direktur teknik Geoffrey Moncada bertugas bersama.

Conceicao dan manajemen Milan harus segera menyelesaikan lima masalah ini jika mereka ingin kembali ke jalur kemenangan. Jika tidak ada solusi yang jelas, Rossoneri mungkin memiliki musim yang buruk.

Theo Hernandez Minta Maaf Usai Bikin AC Milan Tersingkir dari Liga Champions: Saya Frustrasi!

Theo Hernandez Minta Maaf Usai Bikin AC Milan Tersingkir dari Liga Champions: Saya Frustrasi! - websoikeo.com

Websoikeo.com – Theo Hernandez Minta Maaf Usai Bikin AC Milan Tersingkir dari Liga Champions: Saya Frustrasi! Setelah penampilan yang mengecewakan dalam pertandingan leg kedua playoff Liga Champions melawan Feyenoord, bek sayap AC Milan Theo Hernandez baru-baru ini menjadi perhatian publik.

Pada Rabu 19 Februari 2025 dini hari, Hernandez menerima kartu merah, yang berarti timnya harus bermain dengan 10 pemain. Milan kalah agregat 1-2 dan tersingkir dari Liga Eropa.

Milan sempat unggul lebih dulu dalam pertandingan di San Siro berkat gol cepat Santiago Gimenez. Namun, keadaan menjadi lebih sulit setelah Hernandez diberi kartu merah pada menit ke-51. Keputusan tersebut dibuat setelah dia dianggap melakukan diving di kotak penalti Feyenoord.

Hernandez segera meminta maaf kepada publik melalui akun Instagram-nya setelah insiden tersebut. Ia bertanggung jawab atas kekalahan timnya dan berjanji untuk belajar dari kesalahannya agar tidak terjadi lagi.

Kartu Merah yang Mengubah Jalannya Pertandingan

Theo Hernandez menerima kartu merah sebagai titik balik pertandingan melawan Feyenoord. Setelah dia keluar dari lapangan, Milan kehilangan kontrol permainan dan kebobolan gol dari Julian Carranza pada menit ke-73. Dengan keadaan seperti ini, harapan Milan untuk maju ke babak berikutnya semakin kecil.

Sejak awal pertandingan, Milan bermain dengan baik dan mencetak gol lebih awal. Namun, mereka harus berjuang lebih keras dan beradaptasi dengan kurangnya pemain karena kartu merah, yang membuat mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan dan akhirnya tersingkir dari Liga Champions.

Theo meminta maaf dan berkata, “Saya merasa frustrasi sekali hari ini.” Saya meminta maaf kepada rekan kerja karena membuat mereka bermain dengan sepuluh orang, dan saya juga meminta maaf kepada penggemar yang selalu mendukung kami.

Reaksi Pelatih dan Fans terhadap Kesalahan Theo

Theo Hernandez tidak dianggap sebagai penyebab utama kekalahan AC Milan oleh Sergio Conceicao. Terlepas dari itu, penggemar dan media terus memberikan kritik yang keras, terutama terkait penampilan Hernandez yang tidak konsisten sepanjang musim ini. Banyak orang berharap ia segera memperbaiki kesalahannya.

Fans Milan juga menyatakan kekecewaan mereka dengan hasil pertandingan. Mereka percaya bahwa tim seharusnya bisa maju di Liga Champions, tetapi insiden kartu merah tersebut menjadi penghalang utama. Situasi ini membuat Theo dikritik, terutama karena ia telah memiliki perselisihan pendapat dengan pelatih sebelumnya.

Tapi klub ini seperti keluarga, dan kami akan bangkit bersama-sama. Saling menguatkan, mulai dari diri saya sendiri. Theo menyatakan, “Forza Milan!”

Komitmen Theo untuk Memperbaiki Diri

Setelah kejadian itu, Theo Hernandez bertekad untuk memperbaiki kinerja dan membantu tim menang di kompetisi lokal. Dia sadar bahwa kesalahan di lapangan dapat fatal bagi tim, terutama di kompetisi besar seperti Liga Champions. Akibatnya, ia berjanji untuk menjadi lebih hati-hati di masa mendatang.

Masa depan Theo di Milan juga menjadi perdebatan karena kontraknya akan berakhir pada 2026. Namun, ia berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk tim dan menunjukkan bahwa ia pantas untuk tetap di skuad AC Milan. Hal ini menunjukkan cinta dan dedikasi mereka terhadap klub.

Theo meminta maaf dengan mengatakan, “Sepakbola memang tidak bisa diprediksi; itu memberikan kita kebahagiaan sekaligus kesedihan.” Kepercayaan diri tim dan penggemar diharapkan kembali segera.

Mission Impossible Celtic: Meng-comeback Bayern di Allianz Arena

Mission Impossible Celtic: Meng-comeback Bayern di Allianz Arena - websoikeo.com

Websoikeo.com – Mission Impossible Celtic: Meng-comeback Bayern di Allianz Arena. Setelah kalah 1-2 dari Bayern Munchen di leg pertama play-off fase gugur Liga Champions 2024/2025, Celtic harus menghadapi kesulitan. Tim asuhan Brendan Rodgers gagal memanfaatkan dukungan penuh suporternya saat bermain di Celtic Park pada Kamis, 13 Februari 2025. Hasilnya, mereka akan menghadapi tantangan besar di leg kedua di Allianz Arena.

Bayern mencetak dua gol sebelum Celtic memperkecil ketertinggalan. Bayern memiliki keunggulan yang cukup nyaman berkat gol Michael Olise di menit ke-45 dan Harry Kane di menit ke-49. Meskipun gol Daizen Maeda di menit ke-79 sempat memberi tuan rumah harapan, itu tidak cukup untuk mencegah kekalahan.

Hasilnya, Celtic memperpanjang rekor tanpa kemenangan mereka melawan Bayern di kompetisi UEFA. Dari lima pertemuan, mereka menelan empat kekalahan dan hanya mampu bermain imbang satu. Mereka akan menghadapi tantangan besar di leg kedua pekan depan.

Jika mereka ingin mencapai babak 16 besar, Celtic harus melawan Bayern di Allianz Arena. Namun, mengingat fakta bahwa mereka belum pernah menang lawan Bayern, telah kalah di rumah sendiri, dan kekuatan Bayern yang kuat di kandang, itu mungkin menjadi tugas yang mustahil bagi Celtic.

Bayern Menunjukkan Kelasnya

Sejak awal pertandingan, Bayern telah menunjukkan kualitas mereka sebagai salah satu tim terbaik di Eropa. Permainannya agak seimbang, tetapi Bayern lebih kuat.

Gol pembuka Olise datang pada saat terburuk bagi Celtic, ketika mereka merasa bisa mengimbangi Bayern Munchen di akhir babak pertama.

Gol itu membuat Celtic merasa terpojok. Hasilnya, Bayern langsung mampu menggandakan keunggulan di awal babak kedua berkat gol Kane setelah memanfaatkan assist Kimmich dari corner.

Celtic Berjuang, tapi Terlambat

Meskipun berada di bawah tekanan, Celtic tidak menyerah begitu saja. Sebaliknya, mereka terus mencoba menyerang. Akhirnya, upaya itu membuahkan hasil pada menit ke-79, ketika Daizen Maeda mencetak gol yang membangkitkan semangat tim tuan rumah.

Sayangnya, gol tersebut terlambat dan tidak cukup untuk mengubah situasi. Bayern tetap bertahan hingga peluit akhir. Setelah kekalahan ini, Celtic harus berusaha lebih keras di leg kedua jika mereka ingin membalikkan keadaan.

Misi Berat di Allianz Arena

Sekarang, Brendan Rodgers dan anak asuhnya menghadapi tugas yang hampir tidak mungkin di leg kedua. Jika mereka ingin lolos, mereka harus menang dengan selisih minimal dua gol di Allianz Arena.

Celtic belum pernah menang melawan Bayern Munchen di kompetisi Eropa berdasarkan statistik pertemuan kedua tim.

Kasper Schmeichel, kiper Celtic, mengatakan kepada UEFA.com bahwa timnya akan menghadapi tantangan besar di laga tandang nanti. “Kami menghadapi salah satu tim terbaik di dunia. Kami butuh sedikit keberuntungan, dan malam ini kami tidak cukup memilikinya.”

Dalam pertandingan seperti ini, ketika Anda berhadapan dengan salah satu tim terbaik di dunia, yang paling penting adalah tidak membiarkan mereka unggul terlalu jauh. Kami telah menunjukkan karakter agar mereka dapat kembali bermain. Dia menambahkan, “Kami tahu bahwa menang di Munchen akan sulit, tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Celtic hanya perlu melakukan keajaiban untuk membalikkan keadaan, sementara Bayern hanya perlu mempertahankan keunggulan mereka untuk maju ke babak berikutnya. Segala sesuatu akan diputuskan di Allianz Arena pekan depan.

Berapa Harga yang Harus Dibayar Milan untuk Permanenkan Joao Felix?

Berapa Harga yang Harus Dibayar Milan untuk Permanenkan Joao Felix? websoikeo.com

Websoikeo.com – Berapa Harga yang Harus Dibayar Milan untuk Permanenkan Joao Felix? Setelah bergabung dengan AC Milan sebagai pinjaman dari Chelsea, Joao Felix tampil luar biasa pada debutnya di San Siro. Tetapi Milan harus bernegosiasi lagi di musim panas jika mereka ingin mempermanenkan pemain Portugal ini.

Joao Felix tiba di Milan pada menit-menit akhir jendela transfer Januari dengan status pinjaman dari Chelsea.

Pada musim panas lalu, Chelsea membeli pemain berusia 25 tahun ini seharga €52 juta (sekitar Rp890 miliar) dari Santiago Gimenez. Dengan demikian, Milan tidak dapat menambahkan opsi pembelian lainnya.

Meskipun Felix baru bermain satu kali, Milan tampaknya sudah mempertimbangkan untuk mempertahankannya lebih lama. Ada banyak kemungkinan bahwa dia akan tetap di San Siro.

Negosiasi dengan Chelsea

Milan harus merundingkan harga dengan Chelsea karena kontrak pinjamannya tidak memasukkan opsi pembelian. Klub Inggris itu ingin menghindari kerugian investasi yang signifikan.

Calciomercato.com melaporkan bahwa harga Joao Felix akan turun menjadi €41,6 juta (sekitar Rp712 miliar) pada musim panas 2025. Ini adalah harga termurah jika Milan ingin membelinya langsung.

Jika Milan ingin mempertahankan Felix secara permanen, mereka harus mencari alternatif harga yang lebih murah.

Alternatif Pembelian Permanen

Milan mungkin memiliki rencana untuk menukar pemain dengan Chelsea. Salah satu pemain yang dapat ditukar adalah Fikayo Tomori, yang telah dikaitkan dengan pindah ke Premier League.

Perpanjangan masa pinjaman Felix hingga 2026 adalah opsi tambahan. Dalam situasi seperti ini, nilai pemain akan turun menjadi sekitar €31,2 juta, atau sekitar Rp534 miliar.

Milan dapat menunda pembelian dan menyimpan uang untuk hal lain dengan opsi ini. Namun, mereka tetap harus bersaing dengan klub lain yang mungkin juga tertarik pada Felix.

Van der Sar Beri Dukungan Penuh untuk Andre Onana: Dia Kiper MU untuk Masa Depan!

Van der Sar Beri Dukungan Penuh untuk Andre Onana: Dia Kiper MU untuk Masa Depan! - websoikeo.com

Websoikeo.com – Van der Sar Beri Dukungan Penuh untuk Andre Onana: Dia Kiper MU untuk Masa Depan! Meskipun performanya Andre Onana belakangan ini sering diwarnai blunder, Edwin van der Sar, seorang legenda Manchester United dan mantan penjaga gawang, sangat mendukungnya untuk tetap menjadi kiper nomor satu Setan Merah untuk waktu yang lama.

Onana, yang bergabung dari Inter Milan dengan harga 48 juta pound, telah memiliki waktu yang baik, tetapi beberapa kesalahan fatal dalam pertandingan penting membuat beberapa fans meragukan kemampuannya.

Setelah kekalahan Manchester United dari Brighton di Old Trafford, kritik terhadap Onana semakin meningkat. Dalam pertandingan tersebut, Onana gagal menghentikan umpan silang dari Kaoru Mitoma, yang mengakibatkan gol kedua Brighton.

Selain itu, dia melakukan blunder dengan menjatuhkan bola dari umpan rendah, yang dimanfaatkan oleh Georginio Rutter untuk mencetak gol ketiga dan memastikan kemenangan Brighton.

Namun, Van der Sar percaya Onana memiliki masa depan yang cerah di Manchester United. Kiper asal Kamerun itu akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dari tim, kata dia.

Performa Onana dan Kritik yang Menghampiri

Andre Onana telah menjadi perhatian sejak bergabung dengan Manchester United. Meskipun transfernya yang mahal menimbulkan ekspektasi tinggi dari fans, performanya yang tidak konsisten sering menjadi sumber kritik.

Dia telah melakukan beberapa kesalahan, terutama dalam pertandingan penting, yang telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah ia benar-benar orang yang tepat untuk mengawasi gawang Setan Merah untuk waktu yang lama.

Onana melakukan blunder terbaru saat Brighton dikalahkan 1-3. Ia gagal membaca umpan silang dari Mitoma, yang menghasilkan gol kedua Brighton.

Setelah itu, ia melakukan kesalahan lagi dengan menjatuhkan bola dari umpan yang lebih rendah, yang dengan mudah dimanfaatkan oleh Rutter.

Onana, yang telah melakukan beberapa penampilan bagus di awal musim, merasa lebih tekanan karena kesalahan-kesalahan ini.

Dukungan Van der Sar dan Masa Depan Onana

Menurut Edwin van der Sar, yang pernah menjadi kiper andalan Manchester United selama enam musim, Onana memiliki semua atribut yang diperlukan untuk menjadi kiper terbaik.

Van der Sar berpendapat bahwa kritik terhadap Onana belum tepat waktu. Menurutnya, kiper berusia 28 tahun itu masih berjuang untuk menyesuaikan diri dan akan menjadi lebih baik dengan pengalaman.

“Saya pikir masih terlalu dini, tetapi Andre memiliki karier yang fantastis di depan matanya. Dia sedang mendapatkan lebih banyak pengalaman,” kata Van der Sar saat wawancara dengan Oddspedia.

Kiper Tepat untuk Masa Depan MU

Van der Sar juga menyatakan bahwa Onana memiliki sikap yang tepat untuk menjadi kiper Manchester United selama bertahun-tahun.

Dia menyatakan, “Dia memiliki semua kualitas yang dibutuhkan seorang kiper, jadi saya yakin dia akan terus berkembang dalam lima hingga enam tahun ke depan. Dia memiliki sikap yang tepat untuk menjadi kiper Manchester United untuk waktu yang sangat lama.”

Man City Terancam Tersingkir dari Liga Champions, Begini Kata Guardiola

Man City Terancam Tersingkir dari Liga Champions, Begini Kata Guardiola - websoikeo.com

Man City Terancam Tersingkir dari Liga Champions, Begini Kata Guardiola. Menurut Josep Guardiola, jika Manchester City gagal menang di pertandingan terakhir mereka melawan Club Brugge, mereka dapat tersingkir dari kompetisi Liga Champions.

Kamis (23/1/2025) dini hari WIB, Man City kalah dari PSG dengan skor 2-4 dalam matchday 7 Liga Fase Liga Champions 2024/2025 di Parc des Princes. Jack Grealish dan Erling Haaland sempat mencetak gol pertama bagi The Citizens.

Namun, di babak kedua, PSG bangkit dengan gol dari Ousmane Dembele, Bradley Barcola, Joao Neves, dan Goncalo Ramos, yang memastikan kemenangan yang luar biasa bagi tim tuan rumah.

Kekalahan ini membuat Manchester City turun ke peringkat 25 dengan 8 poin dan akan tersingkir jika mereka gagal menang di laga terakhir melawan Club Brugge.

Terancam Tersingkir

Guardiola mengakui kemungkinan Manchester City tersingkir dari Liga Champions jika mereka gagal mengalahkan Club Brugge di pertandingan terakhir mereka.

“Kami tidak layak melanjutkan jika kami tidak menang,” kata Guardiola kepada TNT Sports.

Sporting, PSG, Juventus—semuanya lawan yang sulit, dan pertandingan tandang kami sangat menantang. Inilah kenyataannya.

Tidak Banyak Poin

Guardiola juga menekankan bahwa timnya berada dalam situasi sulit karena kurangnya poin yang mereka peroleh selama babak grup.

“Kami kehilangan poin yang cukup. Laga terakhir melawan Brugge akan menentukan langkah selanjutnya.”

Tersisihkan di Liverpool, Wataru Endo Kini Diincar Fulham

Tersisihkan di Liverpool, Wataru Endo Kini Diincar Fulham - websoikeo.com

Websoikeo.com – Tersisihkan di Liverpool, Wataru Endo Kini Diincar Fulham. Sebuah laporan mengatakan bahwa Fulham, klub Premier League, tertarik untuk mengambil Wataru Endo dari Liverpool.

Endo bukan pilihan pertama Liverpool untuk gelandang bertahan, tetapi dia didatangkan pada musim panas 2023 lalu.

Namun, Endo ternyata menjadi pembelian yang sangat tepat, karena ia sangat dapat diandalkan di lini tengah.

Endo juga sering bermain untuk Liverpool, mencetak 44 gol di semua ajang kompetisi.

Fulham Incar Endo

Wataru Endo tidak lagi bermain di lini tengah Liverpool musim 2024/2025 karena kalah bersaing dengan Ryan Gravenberch.

Endo hanya bermain sebagai starter di kompetisi domestik seperti EFL Cup dan FA Cup, dan dia baru bermain 15 kali di semua kompetisi sejauh ini.

Fulham tampaknya mengawasi situasi ini. Laporan Caught Offside menyatakan bahwa Cottagers tengah sedang mempertimbangkan untuk merekrut Endo.

Menurut laporan itu, beberapa klub lain, seperti AC Milan, Wolverhampton, Ipswich Town, dan Celtic, juga diawasi oleh Endo.

Endo Tidak Frustrasi

Wataru Endo berbicara tentang kurangnya menit bermain yang dia miliki di Liverpool setelah pertandingan lawan Accrington Stanley. Ia mengatakan bahwa itu tidak menjadi masalah baginya.

Meskipun dia mengakui bahwa ia sangat ingin bermain secara reguler, dia mengatakan dia tidak merasa frustrasi.

Menurut This Is Anfield, dia menyatakan, “Saya tidak merasa frustrasi atau semacamnya, saya selalu berusaha untuk siap membantu tim. Tentu saja saya ingin bermain di setiap pertandingan, tetapi kami membutuhkan semua orang dalam skuad.”

Pemain yang tidak bermain selalu bermain bagus (melawan Accrington), jadi itulah yang penting bagi tim untuk menang. Endo menekankan bahwa, karena semua orang dibutuhkan, mereka harus bersiap untuk setiap pertandingan yang akan datang.